Banyak wanita berhijab di berbagai negara yang sulit mendapatkan pekerjaan terutama di dalam pemerintahan. Namun tidak bagi wanita berdarah Somalia, Kadra Mohamed. Hijabers 22 tahun itu bisa bekerja di pemerintahan sebagai seorang polisi wanita.
Kadra merupakan anggota polisi yang bertugas di kawasan Twin Cities, St. Paul. Sekitar 80 ribu orang muslim tinggal di kawasan tersebut. Tak hanya itu, banyak pula orang-orang keturunan Somalia-Amerika yang berdomisili di St. Paul.
Ketika bekerja, wanita berkulit hitam ini tidak pernah menanggalkan jilbabnya. Ia sering terlihat mengenakan jilbab instan yang simpel dan berwarna gelap agar sesuai dengan seragam polisinya. Kadra disebut-sebut sebagai wanita berhijab pertama di dalam kepolisian St. Paul. Ia mengaku awalnya tak menyangka bisa masuk ke dalam jajaran kepolisian Amerika.
"Aku pendek, hitam, dan seorang muslimah, tapi aku siap untuk terus mengamankan," tutur Kadra seperti dilansir dari Los Angeles Times.
Penampilannya sebagai seorang polisi berhijab tampak fenomenal dan menuai kritik. Beberapa blogger mengatakan bahwa dengan membiarkan Kadra berjilbab saat bertugas bisa mengancam keamanan di kawasan tersebut. Tak hanya itu, para tetua dalam beberapa kelompok masyarakat di Somalia tidak mendukung pekerjaan Kadra karena ia dianggap menyalahi aturan budaya.
Penampilan sehari-harinya ketika bekerja menjadi polisi mengenakan celana panjang, seragam, serta berkomunikasi dengan banyak pria tidak sesuai dengan budayanya. Meski demikian, banyak pula warga Somalia yang bangga dan memberikan dukungan kepadanya.
Kadra juga dikenal sebagai salah satu polisi wanita yang tak gentar untuk turun ke daerah konflik antar masyarakat. Maka dari itu, ia bisa diterima dengan baik oleh warga Somalia dan masyarakat berkulit putih.
Wanita kelahiran 1991 itu besar di kampung pengungsian Kenya. Setelah usianya remaja, orangtuanya mengungsi ke Minnesota karena tak tahan dengan daerah konflik tersebut. Ia memutuskan mengenakan jilbab ketika duduk di bangku kuliah. Wanita lulusan St. Cloud State University juga pernah menulis essai tentang rasisme di Minnesota.
Kadra memiliki jiwa yang tegar dan tak takut menghadapi orang lain yang kontra dengannya. Ia memiliki misi untuk memberikan keamanan terhadap masyarakat sekitar. Tak jarang Kadra bisa menangkap geng perilaku kriminal agar tidak membuat ulah lagi.
(aln/aln)