MENANGGAPI wacana peleburan agama dan budaya, Konferensi Wali Gereja Indonesia mengklaim Katolik Nusantara sudah lebih dulu ada ketimbang ide Islam Nusantara.
“Katolik itu sudah lebih dulu menjadi nusantara dibandingkan dengan NU yang mendeklarasikan Islam Nusantara,” ujar Romo Edy Purwanto dalam Halaqah Kebangsaan yang digelar di Gedung PBNU, Kramat Raya, Jakarta, Rabu lalu.
Meskipun begitu, ide Katolik Nusantara tidak jauh berbeda dengan Islam Nusantara. Keduanya sama-sama menyatukan konsep agama dan budaya.
“Sejak konsili Vatikan kedua ada yang namanya inkulturasi. Yaitu mengangkat budaya yang ada di masing-masing wilayah untuk kemudian dimaknai dalam terang iman kekatolikan,” ujar Sekretaris Eksekutif KWI ini.
Romo Edy mencontohkan, dulu pada malam satu suro banyak orang Katolik melakukan prosesi cuci keris, dengan harapan mendapat kekuatan dan menjadi jimat selama setahun kedepan. Lalu dibuat malam satu suro, umat tidak boleh lagi berendam, tidak boleh lagi beli bunga macam-macam tapi umat Katolik diajak pergi ke gereja.
“Bukan untuk njamasi atau mencuci keris, tapi untuk mencuci hati,” ujarnya.
Agar hal ini bisa diterima, lanjut Romo Edy, maka kalau orang jawa punya keris kita sebagai orang Katolik juga punya keris, Yaitu ‘Keris-tus’ . “Maka sekarang cucilah dan jamasilah hatimu dengan semangat Kristus itu,” ungkapnya.
Maka sekarang di gereja Katolik malam satu suro dikenal dengan Malam Perayaan Ekaresti.(suandriansyah/Islampos)
Kristen Nusantara Lebih Dulu Ada dari Islam Nusantara
9:36 PM
Berita, Opini, Serba Serbi