×

Ustadz Arifin Ilham : Dakwah Itu Mengajak, Bukan Mencaci dan Tanpa Merasa Diri Paling Suci

Subhanallah walhamdulillah sahabatku, dakwah itu “mua’syarah” bersahabat, berteman, bergaul, tanpa merasa diri paling suci,  “Jangan kalian merasa paling suci karena Allah mengetahui siapa yang paling bertaqwa” (QS An Najm 32). “Yahtalithun walaakin tamayyajuun” bergabung, bergaul tetapi tetap terjaga izzah Islamnya.







Karena itu jangan pernah mencaci maki orang yang berbuat dosa, boleh jadi kemudian ia meraih rahmat hidayah Allah sehingga dicintai Allah karena taubatNya.

Sungguh kegelapan tidak akan pernah terang dengan caci maki, bawakanlah lentera cahaya dakwah dengan kasih sayang dan kesabaran. Doakan dan teruslah berdakwah dengan santun. Sungguh sahabatku, kasih sayang, rendah hati, perhatian yang tulus itu terbaca dalam bahasa tubuh. Demikian pula sombong terbaca dalam sorot mata.

“Ad Diinu an nashiihah” agama itu nasehat, demikian wasiat Rasulullah.  Itulah membuat kita senang dengan saling menasehati, baik menerima maupun menyampaikan dalam kebenaran, dan penuh kesabaran.  Dan tentu akan lebih mengesankan bila disampaikan dari hati yg tulus penuh cinta karena Allah dan istiqomah. Sehingga sepulangnya dari dakwah, semua ingin mengamalkannya, kangen, rindu, ingin kembali berjumpa deganya.

Dakwah dengan akhlak lebih menyentuh daripada dengan lisan, apalagi dakwah lisannya disertai kemuliaan akhlaknya lebih menyentuh lagi.

Dan dipenghujung malamnya, selalu ia sertakan sahabatnya dalam munajatnya, itulah fiqh dakwah, etika berdakwah, dan menjadi power of dawah yang akan membawa perubahan, hijrah menuju Cahaya Allah, insyaAllah.

Keterangan Foto : Ustadz Arifin bersama Bunda Lia, Aming, mbak Rina, mbak Melly, nanda Boim dan kawan kawan.


Ustadz Arifin Ilham


Sumber : http://islamedia.id/ustadz-arifin-ilham-dakwah-itu-mengajak-bukan-mencaci-dan-tanpa-merasa-diri-paling-suci/