SEBUAH buku yang baru saja dirilis, menunjukkan secara detail kekejaman dari rezim President Bashar al-Assads, memperlihatkan bagaimana dia secara kejam menyiksa dan membunuh orang yang melawan pemerintahannya.
Seorang fotografer secara diam-diam mengungkap bagaimana seramnya rezim Assad dengan menggunakan foto sebanyak 45.000 mayat, korban dari penyiksaan dan interogasi dari pihak militer di bawah perintah Assad.
Fotografer yang tidak mau disebutkan namanya tersebut menggunakan alias, yaitu “Caesar”, memberanikan diri untuk memublikasikan foto tersebut, walaupun dia tahu nyawanya terancam. Foto yang dicetak bisa dikatakan sangat mengerikan, namun memulai investigasi internasional terhadap diktator Suriah tersebut dengan dakwaan kejahatan kemanusiaan.
“Saya tidak pernah melihat yang seperti ini,” kata Caesar, yang masih takut akan dibunuh oleh Assad.”
Sebelum perang mereka menyiksa tahanan untuk mencari informasi, namun sekarang mereka menyiksa hanya untuk membunuh,” dilansir dari DailyMail, Sabtu (3/10/2015).
“Saya melihat jenazah yang memiliki bekas terbakar oleh lilin, bekas terbakar yang berbentuk bulat, di wajah salah satu jenazah. Beberapa ada yang memiliki luka-luka tusukan, ada yang bola matanya dikeluarkan, ada yang giginya hilang. Bahkan, ada yang memiliki banyak bekas cambukan di punggungnya,” tambahnya.
Caesar adalah bagian dari tim forensik rahasia Assad, bagian dokumentasi. Namun, karena dia sudah tidak tahan akan kekejaman yang disaksikannya secara diam-diam, ia mulai memindahkan foto-foto tersebut ke flash disk secara bertahap sejak 2011-2013.
Gambar-gambar tersebut juga dipamerkan di markas PBB, di New York, untuk memperlihatkan kepada publik dan pejabat PBB bagaimana kejamnya rezim Assad dan butuh untuk dihentikan.