Mungkin publik Indonesia tidak banyak yang mengenal Danny Williams diatas arena tinju. Namun, pria kelahiran Kota London tanggal 13 Juli 1973 ini pernah mengalahkan Mike Tyson pada 31 Juli 2004. Ketika itu, Williams yang tidak diunggulkan memukul KO Mike Tyson, sang legenda tinju dunia pada ronde keempat.
Padahal, dalam pertandingan yang diadakan di Freedom Hall State Fairground, Louisville, Kentucky, Williams tidak diunggulkan. Sementara itu, banyak pihak yang mengunggulkan si ‘Leher Beton’. Namun, kenyataan yang terjadi sebaliknya. Tyson, yang sempat mendominasi pembukaan dua ronde dalam pertandingan comeback-nya ke dunia tinju, secara mengejutkan berhasil dikalahkan di ronde ke-4.
Tidak banyak publik yang mengetahui bahwa Danny Williams adalah seorang Muslim. Sebelum memeluk Islam, Williams adalah seorang penganut Kristen yang taat. Ketertarikan petinju asal Inggris ini terhadap Islam bermula saat ia tengah menjalani liburan di Turki tahun 2000. Saat berada di Turki ini, Williams mendengar suara adzan. “Aku merinding saat mendengar suara azan tersebut,” ujarnya kepada kantor berita BBC.
William mengakui bahwa tantangan terberat baginya adalah saat harus bertanding pada bulan Ramadhan. Karena tinju dikenal sebagai salah satu cabang olahraga yang syarat dengan kekerasan fisik, seperti memukul orang. Padahal, ungkap Williams, para pemeluknya dilarang melakukan hal tersebut apalagi saat bulan Ramadhan. Hal itu diakuinya kerap menimbulkan pertentangan di dalam batinnya.
Pengalaman bertanding saat bulan Ramadhan pernah ia alami di tahun 2006 lalu. Kala itu Williams dijadwalkan akan bertanding melawan Matt Skelton pada Juli 2006.
Dalam duel tersebut, Williams mengalami kekalahan pada ronde ke-3 dan cedera serius pada bagian hidungnya. Namun, diakui Williams, dirinya tidak pernah menyesali kekalahan tersebut. Baginya, mampu menjalankan ibadah puasa dengan baik dan sempurna jauh lebih penting dari kemenangan saat bertinju.
Williams menambahkan, dalam bulan puasa, Allah melarang umatnya untuk mencaci, memukul, dan lain sebagainya karena hal itu bisa memengaruhi pahala puasa. “Sebagai Muslim yang baik, tentunya di saat Ramadhan harus melakukan hal-hal yang baik. Tidak ada memukul, berdebat dengan orang, intinya Anda harus dalam kondisi bersih dari perbuatan tercela sebisa mungkin,” ungkap Williams, layaknya seorang pendakwah.
“Aku menyadari betul bahwa pada satu titik aku harus memutuskan apakah akan tetap menjalankan profesi sebagai petinju yang kerap bertentangan dengan ajaran Islam atau harus keluar dari olahraga ini.”
Kendati sulit, pada pertengahan tahun ini, Williams memutuskan untuk berhenti dari dunia tinju yang sudah digelutinya selama 15 tahun lebih. Pertarungan melawan Derek Chisora pada 15 Mei 2010 seakan menjadi duel terakhir yang dilakoni Williams di dunia yang telah membesarkan namanya.
Sebelum pertandingan, kepada pers Williams mengungkapkan bahwa pertarungannya dengan Chisora kemungkinan akan menjadi penampilannya yang terakhir di atas ring, baik hasilnya ia menang maupun kalah.
Dalam pertandingan tersebut, Chisora berhasil memukul KO Williams pada ronde kedua dan Chisora keluar sebagai juara. Williams pun memutuskan untuk tidak meneruskan kegiatannya dalam bertinju dan fokus mengabdikan dirinya untuk beribadah kepada Allah. [Fh/Islampos/islamislogic]