Sepenggal kisah perjuangan hidup di Perempatan gowangsan Pati, Jawa Tengah.
Kemarin, sekitar pukul setengah 8 pagi, ketika saya dan temen saya sedang sarapan disebuah warung makan di dkt lampu merah Rogowangsan.
Mata saya tertuju ke seorang kakek penjual sapu ijuk di seberang jalan, sembari makan saya terus mengamati kakek tersebut.
Ada seorang ibu mendekat membeli dagangan kakek itu, dgn terus memperhatikan, ternyata si kakek mempunyai masalah dgn penglihatannya..
“Pantas saja menggunakan tongkat dikasih bendera merah” gumamku.. teman saya yg sedang menikmati makan pun bertanya, “ono opo lek??” Tanyanya.
Sembari menunjuk pake tangan, “iku lho lek…”. Temenku pun mengangguk…
Si kakek tampak beristirahat sejenak. Tak berselang lama, ada pak polisi menghampiri si kakek dgn membawakan nasi kotak plus air mineral.. agak lama mereka ngobrol..
Setelah saya selesai makan, saya dan temen saya kemudian menghampiri si kakek. Kami ngobrol sejenak, dan teman sayapun berinisiatif memberikan sedikit uang untuk si kakek..
Bahwa, usia dan kekurangan bukanlah alasan untuk menengadahkan tangan meminta minta..
Terimakasih buat Pak Polisi yg masih mau peduli, semoga Tuhan membalas kebaikan hati bapak. [HP – Sebarkanlah.com /Jogja update]