Isis dan Maria |
Bismillahirrahmanirrahim
Agama Kristen memiliki sebuah perjalanan sejarah yang unik, telah kita ketatahui Nabi yang membawa ajaran Nashrani ini adalah nabi Isa As. Ajaran yang dibawanya adalah ajaran tauhid yang murni, akan tetapi pada masa kekaisaran konstantine terjadi sebuah kejadian yang fenomenal yaitu konsiili nicea 325 M, yang mengesahkan Yesus dalam sebuah faham trinitas, mengapa demikian ?.
Jika di telisik lebih dalam faham ini ternyata telah jauh ada pada masa Raja Namrud/ Nimrod cucu dari Ham putra Nuh As, ia adalah orang pertama yang mendirikan system kerajaan di dunia, yaitu kerajaan Babilonia ia membawa ajaran penyembahan berhala atau sering disebut dengan istilah paganisme. Beberapa penyimpangan lain yang Dia lakukan ialah menikahi ibunya sendiri yang bernama Semiramis.
Setelah Namrud mati Semiramis sebagai ibu sekaligus istrinya itu mengajarkan sebuah kepercayaan bahwa Namrud meskipun sudah mati, ia masih tetap hidup dan hadir di sekitar kita, hal itu ia buktikan dengan sebuah pohon evergreen yang tumbuh dari sebuah batang kayu yang mati, yang ia tafsierkan sebagai bentuk baru dari pada Namrud. Untuk mengenang kelahirannya namrud, Namrud selalu hadir pada pohon tersebut dan selalu menggantungkan bingkisan di pohon tersebut ajaran tersebut.
Bukan hanya kepercayaan di atas yang diyakini oleh bangsa Babilonia itu, mereka juga meyakini bahwa Samiramis adalah “Ratu Langit” dan Namrud adalah ”anak dari surga” kemudian berubah menjadi upacara penyembahan dewa matahari (Dewa Baal). Hal ini terus diyakini terus menerus oleh kalangan manusia di seluruh dunia, hingga menyebarlah faham penyembahan terhadap anak dan ibu tersebut di seluruh dunia. Di Asia bernama Cybele dan Deoius. Dalam agama Pagan Roma disebut Fortuna dan Yupiter. Bahkan di Yunani, China, Jepang, Tibet bisa ditemukan adat pemujaan terhadap dewi Madonna.
Di Mesir di kenal legenda dewa Osiris, dewi Isis dan anaknya Horus. Dikatakan bahwa Horus ini lahir pada tanggal 25 desember, Horus juga dikenal dalam ajaran mesir kuno sebagai dewanya orang-orang buta, karena dalam legenda ia adalah orang yang berhasil merebut tahta kekuasaan raja mesir dari Seth yang menggunakan kekuasaannya dengan semena-mena. Ia juga dikenal sebagai dewa matahari (Rha) sama dengan legenda Namrud yang dikenal dengan sebutan dewa Baal (dewa matahari). Hari kelahiran Horus inilah yang kemudian dijadikan sebuah perayaan besar untuk mengenang jasa-jasanya dan kemudian dikenal sebagai hari perayaan kelahiran dewa matahari (Sunday).
Kebiasaan ini terus berlanjut hingga pada masa bangsa Romawi, hingga masuklah ajaran Kristen yang dibawa oleh Kaisar Konstantine pada pada abad ke 4 dan ke 5 Masehi. Tepatnya pada tahun 325 M diadakan konsili Nicea yang mengesahkan Yesus dalam faham trinitas dan untuk melestarikan kebiasaan bangsa Romawi yang selalu merayakan pesta untuk merayakan hari kelahiran Horus (Dewa Matahari/Rha) setiap tanggal 25 desember padahal sebelumya pihak Kristen melarang keras terhadap penyebara faham ini.
Herbert W. Amstong |
Seorang Pastur Worldwide Church of God beranama Herbert W. Armstrong (1892-1986)yang berkedudukan di Amerika Serikat menyebutkan dalam bukunya yang berjudul ”The Plain Truth about Christmas”bahwa Yesus itu tidak dilahirkan pada tanggl 25 desember karena disebutkan dalam Bibel sendiri yang berbunyi :
"Di daerah itu ada gembala-gembala yang tinggal di padang menjaga kawanan ternak mereka pada waktu malam. Tiba-tiba berdirilah seorang malaikat Tuhan di dekat mereka dan kemuliaan Tuhan bersinar meliputi mereka dan mereka sangat ketakutan.. Lalu kata malaikat itu kepada mereka: "Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa: Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, di kota Daud."(Lukas 2:11)
Herbert mengomentari ayat tersebut sebagai berikut :
“Tidak mungkin para penggembala ternak itu berada di padang Yudea pada bulan Desember. Biasanya mereka melepas ternak ke padang dan lereng-lereng gunung. Paling lambat tanggal 15 Oktober, ternak tersebut sudah dimasukkan ke kandangnya untuk menghindari hujan dan hawa dingin yang menggigil. Bibel sendiri dalam Perjanjian Lama, kita Kidung Agung 2: dan Ezra 10:9, 13 menjelaskan bahwa bila musim dingin tiba, tidak mungkin pada gembala dan ternaknya berada di padang terbuka di malam hari.”
Maka jelaslah lahirnya Yesus (Isa As) itu bukan lahir pada tanggal 25 desember namun mengenai hari kelahirannya tidak ada kepastian yang menyebutkannya secara eksplisit.
Jika kita perhatikan ternyata kisah penyebaran Kristen oleh raja konstantine ini sama dengan kisah penyebaran ajaran Islam di Indonesia di mana para Wali yang menyebarkannya mengajarkan Islam dengan tidak menghilangkan kebiasaan-kebiasaan masyarakat yang sebenarnya bertentangan dengan ajaran Islam itu sendiri sehingga masyarakat mengira bahwa kebudayaan tersebut adalah kebudayaan dari Islam padahal kebudayaan tersebut telah melenceng jauh dari Islam seperti Tahlilan, peringatan 40, hingga 100 hari kamatian dsb yang sebenarnya merupakan kepercayaan dari agama hindu.
Lebih para h lagi belakangan ini muncul faham-faham dalam Islam yang sesat dan menyesatkan, seperti Pluralisme dan liberalisme, faham-faham ini disebarkan melalui berbagai media, mulai media massa, seperti TV, majalah, Surat kabar dan lain-lain, hingga ke dalam instansi-instansi pendidikan lewat kurikulum yang diajarkannya.
Dalam Islam sebenarnya mengenal sikap tegas terhadap kebiasaan-kebiasaan seperti ini, Rosululloh mengatakan : qulilhahaqqo walau kaan murron, Katakanlah sesuatu yang haq walaupun itu pahit.
Al-qur’an pun menyebutkan :
Maka sampaikanlah olehmu secara terang-terangan segala apa yang diperintahkan (kepadamu) dan berpalinglah dari orang-orang yang musyrik. (Al-hijr : 94)
Ayat ini menerangkan dengan cara berda'wah dalam Islam tanpa mengenal kompromi terhadap paham-paham yang mengusik ketauhidan, Karena dikhawatirkan akan tercampur antara yang haq dan yang bathil, Alloh berfirman :
Dan janganlah kamu campur adukkan yang hak dengan yang bathil dan janganlah kamu sembunyikan yang hak itu, sedang kamu Mengetahui. (Al-Baqoroh : 42)
Maka tiada lain untuk menangkal semua faham ini adalah dengan ketegasan kita dalam menghadapi faham-faham penghancur ini dengan senantiasa membentengi diri kita dengan selalu mencari Ilmu.wallohu a'lam
Sumber : The Plain Truth about Christmas
the davinci code