Kegemaran foto selfie telah mencapai titik bahaya.
Setidaknya ada 12 korban tewas saat mengambil selfie, sementara hanya 8 orang yang tewas karena diserang ikan hiu.
Kegemaran foto selfie telah mencapai titik yang membuat beberapa pemerintah memperkenalkan langkah-langkah untuk mengurangi risiko kecelakaan akibat warganya mengambil foto selfie.
Di Australia, sebuah batu bertingkat 16 yang menyerupai kue pengantin telah ditutup karena struktur tersebut bisa runtuh setiap saat. Namun orang-orang masih saja mengambil foto selfie di atasnya.
Di Rusia, pemerintah menyebar poster yang memperingatkan bahaya mengambil foto selfie sambil memegang pistol.
Peringatan itu tampaknya dirilis setelah seorang remaja meninggal hanya beberapa minggu lalu ketika ia menembak kepalanya sendiri saat berpose untuk selfie.
Seorang turis Jepang tewas terpeleset di tangga Taj Mahal, India saat hendak mengambil foto selfie.
Pesan moral dari berbagai peristiwa selfie maut ini adalah untuk berhati-hati dan tidak sembrono jika tujuannya hanya untuk mendapatkan foto selfie sempurna tetapi membahayakan keselamatan diri sendiri dan orang lain.
Banyak banget sekarang hobby selfy, mohon dijelaskan apa hukum selfie? Thank’s
Jawaban:
Bismillah was shalatu was salamu ‘ala Rasulillah, amma ba’du,
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang keras seseorang ujub terhadap dirinya. Bahkan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebutnya sebagai dosa besar yang membinasakan pelakunya.
Dari Anas bin Malik Radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
ثَلَاثٌ مُهْلِكَاتٌ : شُحٌّ مُطَاعٌ ، وَهَوًى مُتَّبَعٌ ، وَإِعْجَابُ الْمَرْءِ بِنَفْسِهِ
Tiga dosa pembinasa: sifat pelit yang ditaati, hawa nafsu yang dituruti, dan ujub seseorang terhadap dirinya. (HR. Thabrani dalam al-Ausath 5452 dan dishaihkan al-Albani)
Di saat yang sama, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam memotivasi kita untuk menjadi hamba yang berusaha merahasiakan diri kebalikan dari menonjolkan diri. Dari Abu Said al-Khudri Radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْعَبْدَ التَّقِىَّ الْغَنِىَّ الْخَفِىَّ
Sesungguhnya Allah mencintai hamba yang bertaqwa, yang berkecukupan, dan yang tidak menonjolkan diri. (HR. Muslim 7621).
Selfie, jeprat-jepret diri sendiri, sangat tidak sejalan dengan prinsip di atas. Terlebih umumnya orang yang melakukan selfie, tidak lepas dari perasaan ujub. Meskipun tidak semua orang yang selfie itu ujub, namun terkadang perasaan lebih sulit dikendalikan.
Karena itu, sebagai mukmin yang menyadari bahaya ujub, tidak selayaknya semacam ini dilakukan.
Allahu a’lam.
Dijawab oleh Ustadz Ammi Nur Baits (Dewan Pembina Konsultasisyariah.com)