Oleh ustadz @abdullahhaidir1
1. Sekitar th 2008 saya pernah bawa satu bis rombongan saya berjalan kaki dr Muzdalifah ke Mina setlah shubuh, wktunya sama dg kejadian (Tragedi Mina) kemarin.
2. Padahal dlm rombongan ada kedua mertua yg cukup lanjut usia, juga isteri dan ketiga puteri sy yg masih kecil, Alhamdulillah aman..
3. Memang padat sekali jalannya, kami harus berhenti beberapa kali utk lihat suasana. Namun akhirnya dapat melontar (jumroh) dg aman.
4. Padahl ketika itu, lokasi jamarat (tempat melempar jumroh) sedang dalam proses perluasan dan penambahan tingkatnya, dan jumlah jamaah haji belum dipotong (dikurangi quota) seperti sekarang.
5. Artinya, setelah tragedi Mina terakhir (tahun 2006), terjadi perombakan besar2an, baik dari segi bangunan maupun teknis pengaturannya....
6. Dan itu cukup berhasil, apalagi setelah 4-5 tahun belakangan, setelah lokasi jamarat yg berlantai 5 selesai dibangung, melontar (jumroh) sangat nyaman.
7. Terkait dg kejadian kemarin, insiden bukan terjadi di jamarat (tempat melempar jumroh –red), tapi cukup jauh dari jamarat, bahkan juga bukan di jalan utama pejalan kaki..
8. Ada beberapa jalur yg disediakna dari Muzdalifah ke Mina, yg paling tengah dan paling besar, disebut Thariq Musyat, khusus pejalan kaki....
9. Tandanya setelah memasuki area Mina, ada jalan yg diberi awning, juga disediakan blower raksasa di kiri kanan jalan utk pengaturan udara.
10. Adapun insiden kemarin terjadi di jalan cabang, bukan di jalan utama pejalan kaki. Di tengah perkemahan resmi jamaah haji.
11. Jubir resmi Saudi laporkan bahwa jalan tersebut jalan cabang, dan penumpukan jamaah dalam jumlah besar di jalan tsb belum pernah terjadi sebelumnya.
12. Perhatikan TKP dari lokasi jamarat, masih jauh, +- 2 km, jalur utama pejalan kaki ada di sebelah kirinya.... (lihat gambar atas)
13. Yg saya maksud dg jalur utama pejalan kaki (thariq musyat) adalah garis yg warna abu2...itu awningnya....
14. Jadi lokasi kejadiannya adalah di tengah perkemahan resmi, maka korbannya kemungkinan besar adalah jamaah haji resmi yg memiliki tenda resmi.
15. Sekaligus saya klarifikasi dan minta maaf, kemarin saya cenderung salahkan haji koboy dan pejalan kaki serta yg tdk punya tenda resmi di Mina. (Baca: "MEMAHAMI LATAR BELAKANG TRAGEDI MINA" by Ust @abdullahhaidir1)
16. Ust. @farisjihady yg sedang pergi haji laporkan bhw dia jam 8 pagi melewati thariq musyat, jalur utama pejalan kaki, kondisi padat tapi lancar.
17. Jadi sekali lagi, insiden bukan di jamarat, bukan pula di jalur utama pejalan kaki yg menjadi tempat krusial terjadinya musibah....
18. Lokasi kejadian di jalan dekat perkemahan warga negara-negara Arab dan Asia selatan ...
19. Biasanya di jalan ini, minim kerawanan insiden. Jamah haji umumnya punya tenda, mereka dapat istirahat, dan juga biasanya dijadwal ke jamarat...
20. Tingkat kepadatannya pun tidak seperti di jalur utama pejalan kaki tadi. Kalau mereka berjalan searah, walaupun dalam jumlah banyak, aman insyaAllah.
21. Lalu mengapa terjadi musibah yg amat memilukan ini? Ada beberapa benang merah yg coba saya himpun, ini baru analisa pribadi....
22. Setelah kejadian tsb yg lantang memojokkan Saudi adalah Iran, resmi dari para pemimpinnya, jangan tanya dg para pengikutnya, termasuk di Indonesia.
(Berita BBC: Pemimpin Iran menyebut pemerintah Arab Saudi mesti bertanggung jawab atas tragedi Mina bbc.in/1Wm0kFu)
(Bahkan ada Media Syiah di Indonesia memanipulasi video tahun 2011 sebagai bahan untuk menuduh Wakil Putra Mahkota Saudi Sumber Malapetaka Mina)
23. Sebenarnya wajar sekali Saudi dikritik, tapi nada mereka sngat terkesan unsur 'syamatah'.... bahasa kita adalah 'rasain lu'... 'makan tuh'..
24. Yang rame juga kaum liberalis... mereka dapat amunisi besar untuk pojokkan Saudi. Mereka lupa, konser musik yg cuma puluhan ribu sering terjadi insiden.
25. Sangat besar kemungkinan, insiden ini by design, ada yang siap buat masalah, dan sudah disiapkan pula statement politiknya....
26. Membaca beberapa berita yg masuk dan info dari kawan2, besar kemungkinan, kaum syiah bermain. Santai..... jangan panas....:)
27. Jamaah haji Iran termasuk jamaah haji terbesar jumlahnya, bahkan mungkin yg pertama atau kedua setelah Indonesia..
28. Laporan media: Insiden terjadi berbarengan mengalirnya gelombang jamaah haji asal Iran dlm jumlah sangat besar http://sabq.org/aWHgde
29. Ada saksi mata yg laporkan, jamaah haji Iran kembali dari jamarat melalui jalan yg sama, seharusnya melalui jalur lain.
30. Tentu saja arus mereka (jamaah Iran) bentrok dengan arus jamaah yang hendak berangkat ke Mina untuk melontar jumrah.... terjadilah insiden tsb.
31. Beberapa data menguatkn hal ini, lokasi kemah jamaah Iran berada di belakang TKP...
32. Maka praktis TKP menjadi jalur pergi pulang jamaah Iran dan jamaah warga Arab serta warga Asia selatan...
33. Kemudian, dari data sementara korban yg saya dapatkan, jamaah haji Iran paling banyak jumlahnya..
34. Kita tahu, kondisi politik Iran dan Saudi sedang panas2nya. Pasukan koalisi (yang dipimpin Saudi) sedang bergerak rebut ibu kota Yaman yang dikuasai Houthi dukungn Iran.
35. Jelas ada kepentingan besar untuk jatuhkan Saudi di mata internasional. Merekayasa insiden haji adalah hal yg cukup efektif.
36. Secara idiologis, hari kesepuluh Zulhijjah memiliki arti tersendiri bagi kaum Syiah .
37. Nah, beberapa benang merah inilah yg membuat saya berkesimpulan, bhw sedkit atau banyak, ada faktor kesengajaan kaum syiah dlm insiden ini
38. Hal ini tidak menutup mata kemungkinan adanya kelalaian dr pihak penyelenggara haji, Saudi. Tpi juga jgn menutup mata atas usaha keras mrk.
39. Masukan harus disampaikan secara utuh dan terpadu, bagus juga jika dibuatkan tim pencari faktanya di antara negara Islam. Jangan ajak AS!
40. Isunya insiden krn adanya rombongan Raja Salman atau pangeran, itu mustahil. Kurang kerjaan amat raja Salman blusukan ke sana saat2 padet
41. Kalau mrk mau melontar, ada ruangan bawah tanah jamarat, khusus utk pejjabat dan tamu2 khusus. Beberapa kawan ada yg pernah merasakannya.
42. Sampai di sini dulu tweep, ini bukan tweet kebencian, atau mencari2 alasan. Jujur saja, insiden ini sangat tidak normal. Wallahu a'lam.
*dari twitter ustadz @abdullahhaidir1 (Jumat, 25/9/2015)
REFERENSI TAMBAHAN: https://www.facebook.com/cahweru/posts/961722210558480