Dalam wawancara di salah satu stasiun televisi, Ahok sering marah-marah. Bukan hanya sekedar marah, dalam acara yang ditayangkan secara live itu Ahok mengumpat dengan kata-kata kotor: “tahi” dan lainnya.
Sebenarnya bukan kali ini saja Ahok marah-marah dan mengumpat dengan kata-kata kotor. Sudah pernah Gubernur DKI Jakarta itu mengumpat dengan kata “bajingan”, “bangsat”, dan sejenisnya. Bedanya, kali ini ditayangkan secara live sehingga menimbulkan polemik yang lebih besar. Apalagi ia telah diingatkan oleh presenter, tapi tetap saja mengumpat dengan kata-kata kotor .Ya meskipun ini hanya sebagaian kecil contoh dari sekian banyak pejabat lainnya
Orang yang suka mengumpat telah digambarkan dalam Al Qur’an dan diberikan peringatan. Bahwa bagi para pengumpat, mereka akan menemui kecelakaan.
وَيْلٌ لِكُلِّ هُمَزَةٍ لُمَزَةٍ
Kecelakaanlah bagi setiap pengumpat lagi pencela (QS. Al Humazah: 1)
Ibnu Katsir menjelaskan, al hammaz adalah mengumpat dan menjatuhkan orang lain dengan kata-kata. Sedangkan al lammaz adalah mencela dan menjatuhkan orang lain dengan perbuatan.
Bagi orang yang suka mengumpat dan mencela, ayat ini mengancam dengan wail. Wail bisa diartikan sebagai kecelakaan besar, khususnya kecelakaan di akhirat. Wail juga bisa bermakna lembah neraka atau neraka
wail.
Sering kali umpatan dimaksudkan untuk menjatuhkan orang dan menakut-nakuti agar mereka tidak berani menyampaikan kebenaran. Kadang juga, umpatan dimaksudkan untuk menutupi kesalahan besar agar tidak terendus dan tidak dipersoalkan.
Umat Islam diperintahkan untuk menjaga kata-katanya agar hanya mengucapkan kata-kata yang baik. Tidak boleh menjadi seorang pengumpat. Jika tidak bisa berbicara dengan kata-kata yang baik, maka lebih baik diam.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْرًا، أَوْ لِيَصْمُتْ
“Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah bicara yang baik atau diam” (HR. Bukhari dan Muslim)
Bahkan, ketika hendak menyampaikan kebenaran di depan seorang penguasa yang zalim pun, Al Qur’an memerintahkan Musa dan Harun untuk memilih perkataan yang baik. Tidak kasar, apalagi mengumpat. Apalagi mengumpat dengan kata-kata kotor. Islam demikian agung mengatur adab dan etika. Semoga orang seperti Ahok mendapatkan hidayah.
(sumber)